Bahaya Mikroplastik dalam Teh Celup: Fakta dan Cara Menghindarinya

Baru-baru ini, lima merek teh celup yang beredar di Indonesia disebut-sebut mengandung mikroplastik yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Hal ini terungkap dari penelitian oleh Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton), yang menemukan bahwa beberapa merek teh celup populer di Indonesia mengandung mikroplastik.

Apa Itu Mikroplastik?

Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil (kurang dari 5 mm) yang berasal dari bahan kantong teh celup atau proses produksinya. Saat diseduh dengan air panas, partikel ini dapat terlepas ke dalam teh yang kita minum.

Mikroplastik dalam teh celup diduga berasal dari polimer sintetis seperti polietilen (PE) dan nilon yang digunakan sebagai bahan pelapis atau struktur utama kantong teh celup. Saat diseduh dengan air bersuhu 95°C, polimer ini dapat terurai dan melepaskan partikel mikroplastik ke dalam teh.

Sumber Mikroplastik dalam Teh Celup

Mikroplastik dalam teh celup dapat berasal dari berbagai faktor, di antaranya:

  1. Kantong Teh Celup: Banyak kantong teh terbuat dari plastik atau dilapisi polimer sintetis seperti polietilen (PE) atau nilon agar tidak mudah sobek.
  2. Perekat Kantong Teh: Beberapa kantong teh menggunakan perekat berbasis plastik untuk menyegel isinya.
  3. Proses Produksi: Mikroplastik bisa berasal dari kontaminasi selama pengolahan atau pengemasan.

Bahaya Mikroplastik bagi Kesehatan

Mikroplastik dalam teh kantong dapat membahayakan kesehatan karena dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan berbagai dampak negatif. Berikut beberapa bahaya utama mikroplastik dalam teh kantong:

  1. Masuk ke Saluran Pencernaan
    Saat kantong teh yang mengandung plastik (seperti nilon atau polietilen) diseduh dengan air panas, mikroplastik bisa terlepas dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan.
  2. Menyebar ke Organ Tubuh
    Mikroplastik yang tertelan bisa masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ vital seperti:

    • Hati: Berpotensi menyebabkan peradangan dan gangguan fungsi hati.
    • Ginjal: Bisa mengganggu proses penyaringan racun.
    • Jantung: Beberapa penelitian menunjukkan adanya mikroplastik dalam jaringan jantung manusia.
    • Otak: Dapat memicu gangguan neurologis jika terakumulasi dalam jangka panjang.
  3. Mengandung Zat Kimia Berbahaya
    Mikroplastik dapat mengandung atau menyerap zat beracun seperti:

    • BPA (Bisphenol A): Dapat mengganggu hormon dan metabolisme.
    • Ftalat: Berisiko mengganggu sistem reproduksi.
    • Logam Berat: Bisa merusak sel dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
  4. Menimbulkan Peradangan dan Stres Oksidatif
    Ketika mikroplastik menumpuk di tubuh, sistem kekebalan bisa menganggapnya sebagai benda asing, menyebabkan peradangan dan stres oksidatif yang dapat merusak sel dan jaringan tubuh.

Cara Menghindari Mikroplastik dalam Teh

Untuk mengurangi paparan mikroplastik saat mengonsumsi teh, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Pilih teh daun lepas (loose leaf) yang diseduh dengan saringan stainless steel.
  • Gunakan kantong teh berbahan kertas tanpa plastik atau yang berlabel biodegradable.
  • Hindari kantong teh berbahan nilon atau polietilen, terutama yang terlihat mengkilap atau transparan.
  • Gunakan teko kaca atau stainless steel untuk menyeduh teh.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat tetap menikmati teh tanpa risiko terpapar mikroplastik berlebihan. Kesadaran akan bahaya mikroplastik ini diharapkan dapat mendorong perubahan dalam industri teh dan meningkatkan keamanan produk bagi konsumen.