Panduan Mengajarkan Anak Berpuasa di Bulan Ramadhan

Seluruh umat Muslim di dunia diwajibkan menjalankan ibadah puasa saat bulan Ramadhan. Ibadah ini dilakukan selama satu bulan penuh hingga bulan Syawal tiba. Selain sebagai kewajiban, puasa juga memiliki nilai spiritual dan kesehatan yang penting bagi setiap individu.

Usia Ideal Anak Berpuasa

Banyak orangtua mulai mengenalkan ibadah puasa kepada anak-anak mereka sejak dini. Namun, penting untuk memahami usia ideal di mana anak-anak diwajibkan berpuasa.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa kewajiban berpuasa bagi anak dimulai ketika mereka memasuki usia baligh. Sebelum mencapai usia tersebut, anak-anak sebaiknya diajarkan dan dilatih untuk berpuasa secara bertahap.

“Momentum yang mewajibkan anak berpuasa adalah ketika masuk masa baligh. Jadi selama dia belum baligh, masih terbuka untuk belajar (puasa),” ujar Ustadz Adi Hidayat dalam kanal YouTube-nya, Adi Hidayat Official, dikutip Selasa (25/2/2025).

Masa baligh setiap anak berbeda-beda, biasanya berkisar antara usia 13 hingga 15 tahun. Namun, sebelum mencapai usia tersebut, orangtua dianjurkan untuk membiasakan anak dengan nilai-nilai puasa agar ketika sudah baligh, mereka dapat menjalankannya dengan baik dan benar.

Cara Mengajarkan Anak Berpuasa

Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar anak-anak diperkenalkan dengan puasa secara bertahap sesuai dengan kemampuan mereka. Biasanya, orangtua mulai mengajarkan anak berpuasa pada usia 4-6 tahun.

Berikut beberapa cara mengajarkan anak berpuasa:

  1. Mulai Secara Bertahap – Anak tidak perlu langsung berpuasa penuh dari subuh hingga maghrib. Mereka bisa mulai dengan puasa setengah hari atau beberapa jam terlebih dahulu.
  2. Menyesuaikan dengan Kemampuan Anak – Pastikan anak memiliki kondisi fisik yang cukup kuat untuk berpuasa.
  3. Memberikan Dukungan dan Motivasi – Pujian dan dorongan positif dari orangtua dapat meningkatkan semangat anak untuk berpuasa.
  4. Menjelaskan Manfaat Puasa – Ajarkan anak bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran, kedisiplinan, dan mendekatkan diri kepada Allah.
  5. Memberikan Contoh yang Baik – Anak-anak cenderung meniru perilaku orangtuanya. Jika orangtua menjalankan puasa dengan baik, anak-anak akan lebih termotivasi untuk mengikuti.

Peran Orangtua dalam Membimbing Anak Berpuasa

Dukungan orangtua sangat penting saat anak mulai belajar berpuasa. Orangtua dapat memberikan dorongan dengan cara yang positif, seperti memberikan pujian ketika anak berhasil menjalani puasa meskipun belum sempurna.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, metabolisme tubuh anak akan menyesuaikan seiring waktu. Dengan latihan yang berkelanjutan, anak akan terbiasa menahan lapar dan haus lebih lama. Proses ini akan memudahkan mereka menjalankan ibadah puasa secara penuh ketika sudah mencapai usia baligh.

Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak akan lebih mudah memahami dan menjalani ibadah puasa Ramadhan dengan baik. Semoga dengan bimbingan yang benar, mereka dapat tumbuh menjadi generasi Muslim yang kuat dan taat dalam menjalankan ibadah.