BOLTIM – Bolaang Mongondow Timur (Boltim) diguncang gempa Magnitudo 6.0 pada Rabu, 26 Februari 2025, pukul 06.55 WITA. BMKG melaporkan bahwa sejak gempa utama terjadi, tercatat 39 gempa susulan. Sebanyak 9 di antaranya dirasakan masyarakat.
Kepala Stasiun Geofisika Manado, Tony Agus Wijaya, menyebutkan bahwa pada pukul 22.04 WITA, wilayah Boltim kembali diguncang gempa tektonik dengan magnitudo M=3.8.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki magnitudo 3.8. Episenternya berada di koordinat 0.44 LU dan 124.82 BT, sekitar 42 km tenggara Tutuyan, Boltim, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 10 km,” jelas Tony, Rabu (26/2/2025).
Dampak Gempa dan Respons Masyarakat
Gempa ini membuat warga panik. Beberapa mengungsi ke daerah lebih tinggi karena khawatir gempa susulan atau bencana lain.
“Walaupun sudah diimbau, masyarakat tetap mencari tempat aman untuk beristirahat atau mengamankan diri,” ujar Saipudin Mokoagow, warga Boltim.
Gempa juga menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah di Desa Jiko Belanga, Kecamatan Nuangan. Selain itu, Kantor Bupati Boltim menjadi salah satu titik pengungsian. Beberapa warga memilih mengungsi ke gereja setempat untuk berlindung.
Tindakan dan Imbauan Pemerintah
Pemerintah daerah dan BPBD telah mendirikan posko darurat untuk membantu warga terdampak. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak mudah percaya informasi yang belum terverifikasi, dan mengikuti arahan pihak berwenang.
Sumber:
- BMKG
- Wawancara dengan warga setempat
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Gambar Terkait
- Peta lokasi gempa
- Kondisi rumah warga yang rusak
- Gereja GMIBM Betel Jiko Belanga yang terdampak gempa
Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dan menghindari bangunan yang mengalami retak atau kerusakan akibat gemp