Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Beji: Pemeriksaan Kesehatan Mental dan Fisik sebagai Langkah Preventif

Artikel yang Sudah Diperbaiki dan Dilengkapi:

Puskesmas Beji, Depok – Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dengan Fokus pada Pemeriksaan Kesehatan Mental dan Fisik

Pada hari Senin (10/2), Puskesmas Beji, Depok, Jawa Barat, melaksanakan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang turut menyertakan pemeriksaan kesehatan mental selain kesehatan fisik. Program ini bertujuan untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat.

Pemeriksaan Kesehatan Mental di Puskesmas Beji

Penanggungjawab CKG di Puskesmas Beji, dr. Asmarini Ratnaningsih, menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan mental telah menjadi bagian penting dalam program CKG. “Pemeriksaan kesehatan mental ini sudah menjadi rutinitas di Puskesmas Beji bagi pasien yang melakukan pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.

Pemeriksaan kesehatan mental yang dilakukan tidak mendalam, melainkan hanya sebatas pemeriksaan umum yang dilakukan oleh dokter umum, yang dibantu oleh perawat. Selama proses pemeriksaan, peserta akan diminta untuk mengisi form skrining yang berisi sejumlah pertanyaan terkait kondisi psikologis mereka dalam waktu dekat.

Proses Skrining Kesehatan Mental

Skrining kesehatan mental ini dilakukan dengan cara yang sederhana namun efektif. “Skriningnya berupa form yang berisi pertanyaan-pertanyaan, yang akan dijawab oleh pasien. Hasil dari jawaban ini akan dihitung dan disimpulkan untuk menentukan status kesehatan mental peserta,” kata dr. Asmarini.

Meskipun merupakan pemeriksaan umum, penting bagi peserta yang menunjukkan gejala masalah kesehatan mental untuk segera mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jika hasil skrining menunjukkan adanya indikasi gangguan mental, peserta akan diberikan surat rujukan untuk konsultasi lebih lanjut dengan psikolog di fasilitas kesehatan milik pemerintah.

Testimoni Peserta: Proses Skrining yang Cepat dan Mudah

Salah satu peserta, Dinda (34), mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti proses skrining kesehatan mental. “Prosesnya cukup singkat, saya hanya ditanya sekitar 15 menit oleh dokter umum mengenai perasaan saya belakangan ini, seperti rasa stres dan kecemasan,” ujarnya.

Proses skrining di Puskesmas Beji cukup fleksibel, karena tergantung pada poli yang dituju. “Jika di poli gigi, ada dokter gigi, di poli lainnya ada dokter umum. Jadi, pemeriksaan dilakukan sesuai dengan jenis layanan medis yang tersedia,” jelas Dinda.

Jumlah Peserta dan Pelaksanaan Program

Pada hari pelaksanaan tersebut, terdapat 25 peserta yang mengikuti CKG di Puskesmas Beji, dengan kuota 30 peserta per hari. Pemeriksaan kesehatan ini menjadi bagian dari upaya preventif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental dan fisik.

Program BPJS Kesehatan sebagai Tindak Lanjut

Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Wijaya, yang turut memantau kegiatan di Puskesmas Beji, menjelaskan bahwa program BPJS Kesehatan akan digunakan untuk mengobati penyakit yang terdeteksi melalui CKG. “Jika ada hasil pemeriksaan yang menunjukkan gejala penyakit, kami akan merujuk peserta ke fasilitas kesehatan yang sesuai,” kata Azhar.

Lebih lanjut, Azhar menjelaskan bahwa program BPJS Kesehatan memungkinkan peserta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di puskesmas atau rumah sakit, tergantung pada tingkat keparahan penyakit yang ditemukan. “Jika penyakit terdeteksi pada tahap ringan, puskesmas akan menangani. Namun, jika ditemukan penyakit serius seperti kanker, peserta akan dirujuk ke rumah sakit,” tambahnya.