Sukabumi – Hari pertama Ramadan 1446 H di Kota Sukabumi diwarnai dengan aksi tawuran atau yang dikenal dengan “perang sarung” yang melibatkan anak-anak di bawah umur. Peristiwa ini sempat terekam oleh seorang pengemudi ojek online dan kemudian viral di media sosial.
Keributan tersebut terjadi di Jalan Otista, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, pada Sabtu (1/3/2025) sekitar pukul 01:30 WIB. Dalam video berdurasi 1 menit 5 detik, terlihat kelompok anak muda saling berlarian, dan pengemudi ojek online sempat menanyakan asal dua kelompok tersebut kepada warga setempat.
Keterangan dari Pihak Kepolisian
Astuti, seorang petugas kepolisian, memberikan keterangan tentang kejadian tersebut. “Benar, pada hari ini sekitar jam 01.30 WIB, dini hari, telah dilakukan pengecekan terhadap TKP keributan antara anak di bawah umur, antara warga Cijangkar dan Tipar,” ungkapnya.
Anak-anak yang terlibat dalam kejadian tersebut memiliki rentang usia antara 12 hingga 17 tahun dan berasal dari dua kampung yang berbeda, yaitu Cijangkar dan Tipar.
Kronologi Kejadian
Menurut Astuti, kejadian bermula ketika sekelompok anak dari Cijangkar, sekitar 20 orang, datang membawa sarung dan benda tumpul dengan maksud untuk tawuran. Mereka kemudian menyerang anak-anak dari Tipar yang tengah berada di sekitar lokasi kejadian. Tawuran itu pun terjadi dengan saling balas serang menggunakan sarung dan benda tumpul.
Korban dalam Kejadian
Seorang saksi, yang juga merupakan pengemudi ojek online, memberikan keterangan bahwa terdapat korban dalam peristiwa tersebut. Korban berinisial R (25), seorang pengamen jalanan, yang kebetulan berada di lokasi kejadian. “Petugas yang mengecek TKP mendatangi korban dan meminta keterangan,” kata Astuti. Menurut keterangan korban, R tidak mengalami luka serius, namun dia mengalami luka lecet pada bagian kaki karena terjatuh saat melihat keributan tersebut.
Aksi yang Viral di Media Sosial
Peristiwa ini menjadi perhatian masyarakat setelah video yang merekam aksi tawuran tersebut viral di media sosial. Banyak pihak yang menyayangkan tindakan anak-anak yang terlibat dalam tawuran tersebut, mengingat kejadian ini terjadi pada hari pertama bulan Ramadan, yang seharusnya menjadi waktu untuk meningkatkan ketakwaan dan saling menghormati antar sesama.
Kesimpulan
Peristiwa tawuran antar anak di Sukabumi ini menjadi sorotan karena melibatkan anak-anak di bawah umur dan terjadi di saat yang tidak tepat, yaitu pada hari pertama Ramadan. Diharapkan pihak berwenang dapat lebih mengawasi dan menindaklanjuti kasus ini, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.